expedisi
kakaban
Kepulauan derawan
maratua
Perjalanan
Maratua Expedition: sebuah perjalanan mengesankan
July 22, 2015
Matahari sudah tergelincir
ke barat saat speedboat yang aku tumpangi bersandar di dermaga Kampung Bohe
Silian, di laguna Pulau Maratua ini. Perjalanan menuju salah satu pulau terluar
ini selalu menggoreskan cerita khas dan menampilkan sisi petualangan
tersendiri. Apalagi kali ini kami sedang berpuasa. Aku beserta rombongan kali
ini memilih jalur perjalanan dari Tanjung Redeb, ibukota Kab. Berau menuju
pulau via Tanjung Batu. Itu artinya kami harus melakukan perjalanan darat
menggunakan mobil, ini tidak lama, hanya dua setengah jam, namun selalu sukses
mengocok perut. Begitulah, jalan menuju Tanjung Batu ini meskipun sudah relatif
bagus namun berkelak-kelok dan naik turun. Mas Deni, driver kami, dengan lincah
memacu Toyota Avanzanya. Aku memilih tidur, mengantisipasi agar tidak merasa
mual di sepanjang perjalanan ini.
Perjalanan menuju tempat-tempat yang jauh adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Saat-saat jauh dari orang-orang yang dikasihi membuatku merasakan betapa berharganya mereka. Senyum mereka terlukis di langit Maratua yang biru bersih. Tawa canda mereka seakan terselip di antara riak air laguna yang airnya crystal clear. Sebening cinta yang kurasakan, tulus dari mereka.
Didedikasikan untuk theartofaurora.wordpress.com, penulisnya adalah seseorang yang selalu kurindukan dalam perjalanan ini.
Yogyakarta, Juli 2015
1 comments
How could i miss that articles ������
ReplyDeleteYou should bring me here someday!
You should..