Menikmati menjadi orang Indonesia: ngobrol ngalor ngidul
April 08, 2015Saya lahir dan besar di pelosok barat Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampai saya dewasa, jarang sekali bepergian jauh, apalagi keluar pulau Jawa. Saya masih ingat saat saya menempuh pendidikan di sekolah dasar, tepatnya kelas 5, bapak guru IPS menjelaskan tentang geografi Indonesia. Murid-murid diminta menghafal seluruh provinsi di Indonesia (waktu itu ada 29 provinsi) berikut dengan ibu kotanya. Kami belajar pula kondisi geografi pulau-pulau besar di Indonesia.
Sekedar menghafal, saya cukup baik dalam mengenal Indonesia. Ini dibuktikan dengan prestasi saya yang juara cerdas cermat tingkat kecamatan di bidang IPS, hehe. Seandainya saya belajar lebih giat mungkin akan juara dan kemudian bertanding di tingkat kabupaten. Namun ah sudahlah, mungkin bibit-bikit karakter saya yang easy going alias selaw sudah mulai tumbuh waktu itu, haha.
Poin yang ingin saya sampaikan bukan di situ. Belajar geografi membuat saya yang masih kecil berandai-andai. Kapan ya bisa mengunjungi provinsi-provinsi yang saya hafal itu. Atau setidaknya pernah menginjakkan kaki di seluruh 5 pulau besar negeri ini saja deh: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua (waktu itu dikenal dengan sebutan Irian).
Dahulu saya tidak berani bercita-cita keliling Indonesia. Saya pikir siapalah saya, hanya seorang anak desa yang biasanya bermain layang-layang di sawah, mencari ikan di sungai, atau bermain aneka permainan tradisional bersama teman-teman sebaya. Namun rupanya angan-angan itu tertanam kuat di alam bawah sadar saya, sehingga tanpa saya sadari juga, sekarang sudah hampir semua pulau besar di Indonesia saya singgahi.
Jawa pastinya, karena saya lahir dan tumbuh di pulau ini. Sulawesi menjadi pulau kedua, kemudian Kalimantan, dan Sumatera. Bahkan hingga beberapa kali saya ke datangi pulau-pulau itu. Papua? ya, saya pastinya juga pengen ke sana. Semoga saja diberikan kesempatan.
0 comments